Bernapas Lega

Sekian waktu saya tidak mengisi tulisan di blog ini, dan rasa-rasanya hari ini timbul kangen untuk sekadar menulis kembali tanpa kerangka. Sedari tahun lalu keadaan berubah, beberapa hal berubah dan terpaksa berubah. Ketika saya menulis ini, pandemi Covid 19 masih melanda. Kota tempat saya tinggal, Yogyakarta, seperti kota yang ditinggalkan. Satu tahun lebih telah terlewati... Continue Reading →

Sebagaimana Rumahmu

Setiap hari ialah sebuah kemungkinan dan kesempatan untuk memperkenalkan Pitutur kepada pengunjung yang baru pertama kali datang. Dan hari-hari yang sudah kami lalui adalah hari-hari biasa seperti umum terjadi pada sebuah rumah; menyapu, membersihkan debu, mengepel, mengelap kaca, menyiram tanaman, menguras bak air, dan hal-hal lain yang dapat dikerjakan seseorang di rumahnya masing-masing. Meski nampak... Continue Reading →

Telepon Pertama Dari Surga

Sebab dalam kehidupan, ikatan dapat terbentuk dari darah dan daging, persamaan dan perbedaan, cerita dan perjalanan hingga perasaan-perasaan yang timbul tenggelam di belakangnya. Maka dari ragam kemungkinan itu, orang-orang memperoleh pengalaman yang ketika berlalu tersimpan pada ingatan dan menjadi kenangan. Bagaimana jika kemudian, kepada seseorang yang telah memberikan dirinya kepada anda dan mengikat hatinya kepada... Continue Reading →

Saling Sambut

Di musim penghujan bulan maret tahun 2019. Rencana lama saya untuk memiliki sepeda akhirnya terwujud. Namun rencana ini rupanya sedikit termodifikasi; sepeda yang dapat disewa. Ide ini saya peroleh ketika saya main ke Kaliurang kemudian melihat Jeep yang disewakan untuk wisata di Gunung Merapi. Waktu itu tetiba saya berpikir: "Barangkali menyewakan sepeda dapat menjadi suatu... Continue Reading →

Cukup & Tiada

"All the shine of a thousand spotlights All the stars we steal from the nightsky Will never be enough ., never be enough." (Never Enough - Loren Allred) Aku menanam bunga di halaman rumahmu. Juga beberapa tanaman yang kiranya akan serasi di saat musim semi. Aku ingin kau menikmatinya, di suatu pagi yang membasah karena... Continue Reading →

Suatu Ketika Karena Kopi

- Semilir di Selatan - Nama panggilannya Kai. Ia seorang barista. Sudah 4 tahun ia menggeluti dunia kopi. Kai menyulap sebuah ruang rumah dan pelataran kecil menjadi kedai kopi. Kai memberi nama kedai kopinya 'Semilir di Selatan'. Aku sengaja menggunakan kata sulap karena menurutku kata itu satu-satunya kata yang tepat untuk menggambarkan kreatifitas Kai yang... Continue Reading →

Malang, Kota Keakraban (1)

Tidak banyak, namun terus memberikan kesan. Kiranya, kalimat itu menggambarkan kedekatan saya dengan Kota Malang. Terutama beberapa orang yang kemudian dipertemukan dengan saya oleh cara kerja semesta yang penuh rahasia. Saya ingat, alasan awal saat saya memutuskan pergi ke Malang adalah saat saya putus asa dengan proses bermusik di kampus. Malam hari, saya menghubungi teman... Continue Reading →

Sebuah Kasih dari Kisah Warna

Aku Persembahkan Untuk Oprid Si kecil itu bergerak riang. Tubuhnya ringan hingga ia dapat melayang. Senyumnya mekar bersamaan sepoi angin mencoba menerbangkan rambutnya yang ia potong pendek. Sebanyak itu angin menghelanya, sejumlah itu pula bibirnya tertarik untuk menandai betapa ia bahagia. Teman-temannya mengenalnya sebagai pribadi yang menyenangkan. Bersama dengannya secara alami menumbuhkan suasana riang dan... Continue Reading →

Blog at WordPress.com.

Up ↑